Gementeestaat-Waterleidengen Van Batavia Cikal Bakal PAM Jaya

Minggu, 18 Agustus 2019 Reporter: Wuri Setyaningsih Editor: Budhy Tristanto 7031

 Gementeestaat-Waterleidengen Van Batavia Cikal Bakal PAM Jaya.

(Foto: Wuri Setyaningsih)

Bangunan bergaya art deco berdiri kokoh di sisi kiri Jalan Raya Bogor Km 22, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Di bagian atas bangunan tertulis jelas angka 1922. Dari simbol angka inilah, masyarakat sekarang mengenal bangunan ini dengan sebutan Gedung 1922.

Air yang mengalir pertama kali lewat jalur pipa ini,

Sekilas bangunan yang berdiri di atas lahan seluas sekitar enam hektare ini, terlihat dari luar memang kecil, mirip gardu jaga. Namun, ketika masuk ke dalam, ternyata ada bangunan berupa  bak penampungan air, serta sebuah ruangan tempat pompa air bawah tanah  yang tertutup rumput. Ada pula ruang laboratorium di bagian rooftop bangunan.

Mungkin banyak yang belum mengetahui, jika bangunan yang dikitari pagar besi bercat biru ini memiliki nilai sejarah. Dari gedung inilah, awal berdirinya salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta, PDAM Jaya.  

Sejarah berawal dari krisis air bersih di Batavia (sekarang Jakarta) pada 1843. Kondisi ini, membuat pemerintah kolonial Hindia Belanda waktu itu terpaksa harus mencari sumber mata air bersih untuk kebutuhan sehari-hari hingga ke wilayah Bogor, Jawa Barat.

Upaya Pemerintah Hindia Belanda akhirnya mencapai hasil, pada 1918. Mereka berhasil menemukan sumber mata air bersih di Ciburial, daerah Ciomas, Bogor yang memiliki kapasitas 484 liter per detik.

Kemudian pada 1918 hingga 1920 ,pemerintah Hindia Belanda membangun perpipaan dari Ciburial ke Batavia sepanjang 53,231 kilometer atau dikenal dengan sebutan Gementeestaat-Waterleidengen Van Batavia. Konon dari sinilah muncul sebutan 'air ledeng' di masyarakat.

Ifie Syafiudin Laili (54), salah seorang staf Ahli PAM Jaya menjelaskan, setelah Gementeestaat-Waterleidengen Van Batavia dibangun, pada 23  Desember 1922 untuk pertama kalinya air yang berasal dari Ciburial dialirkan ke Batavia tepatnya di kawasan Lapangan Banteng.

"Air yang mengalir pertama kali lewat jalur pipa ini, kemudian diabadikan sebagai hari lahirnya PAM Jaya," ujar Ifie belum lama ini kepada beritajakarta.id.

Saat itu, air yang dialirkan dari Bogor melewati beberapa pos yaitu Pos Air Mancur (sekarang Taman Air Mancur), lalu Pos Gardu Air Pasar Rebo atau Gedung 1922.

Setelah Kemerdekaan RI, pengelolaan air minum ini diambil alih oleh pemerintah dan operasionalisasinya diserahkan kepada Dinas Saluran Air Minum Kota Praja di bawah Kesatuan Pekerjaan Umum Kota Praja.

Seiring perjalanan waktu, pada 1968 pengelolaan air di Ibukota beralih dari Dinas Pekerjaan Umum ke Pemprov DKI Jakarta. Kemudian, pada 1977 PDAM Jaya disahkan sebagai salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemprov DKI yang bertugas menangani pengadaan air bersih di Jakarta.  

Lalu, bagaimana dengan Gedung 1922 ? Meski sudah tidak lagi digunakan sebagai tempat pemasok air bersih ke Jakarta, sejak tahun 2000-an, Kondisi bangunan ini masih tetap berdiri kokoh dan terawat rapi hingga saat ini.

"Dulunya gedung ini sempat dijadikan pusat penelitian air dan pengendalian debit air juga. Sekarang, meski sudah tidak digunakan lagi, bangunan serta halaman masih dirawat oleh PDAM," tandas Ifie.  

BERITA TERKAIT
Peringati Hari Sedunia, Palyja Hijaukan Rusun Waduk Pluit

PAM Jaya dan PT Palyja Gelar Bakti Sosial

Kamis, 22 Maret 2018 3365

Sandiaga Ajak Warga Jalankan Gerakan Setop Gunakan Air Tanah

Sandi Ajak Warga Jalankan Gerakan Setop Gunakan Air Tanah

Selasa, 13 Maret 2018 2339

PAM Jaya akan Perbaiki Instalasi Pengolahan Air 2 Pejompongan

PAM Jaya akan Perbaiki Instalasi Pengolahan Air 2 Pejompongan

Jumat, 16 Februari 2018 3382

BERITA POPULER
Website Produk RW Dinas Dukcapil Hadirkan Data Kependudukan

Website ‘Produk RW’ Hadirkan Data Kependudukan Hingga Tingkat RT

Jumat, 12 September 2025 3229

Rano Karno memberikan kata sambutan pada pembukaan Canisius Expo 2025

Rano Karno: Budaya Bisa Jadi Kekuatan Persatuan Jakarta

Sabtu, 13 September 2025 2835

Direktur Keuangan dan SDM Perumda Dharma Jaya, Deni Alfianto Amris

Dharma Jaya Tegaskan Komitmen Jaga Transparansi dan Akuntabilitas

Sabtu, 13 September 2025 2673

Dia alat berat digunakan dalam pengerjaan normalisasi Embung Taman Salix

Embung di Taman Salix Dikeruk

Jumat, 12 September 2025 2876

vaksin campak

Respon Cepat Dinkes Atasi Campak Diapresiasi Dewan

Jumat, 12 September 2025 2810

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks