Walikota Kota Admijistrasi Jakarta Selatan, M Anwar selaku Pelindung Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Selatan dan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Jakarta Selatan serta atas nama Masyarakat Jakarta Selatan menyerahkan bantuan Gerakan Dana Kemanusian hasil kolaborasi PMI Jaksel dan DWP Jaksel serta warga masyarakat Jaksel kepada Tim Bencana PMI Jaksel yang akan berangkat menyerahkan Bantuan ke Bencana Alam di Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh.
Penyerahan Dana sebesar Rp 606.433.585 tersebut dilakukan secara simbolis di sela-sela Upacara Peringatan Hari Ibu ke-97 di Halaman Kantor Walikota Jakarta Selatan, Senin (22/12) pagi.
M Anwar, mengatakan, sumbangan ini merupakan wujud kepedulian komponen PMI Jakarta Selatan, DWP Jakarta Selatan dan Warga Jakarta Selatan terhadap warga Indonesia yang menjadi bencana korban bencana di Sumatera.
"Saya mengajak seluruh komponen masyarakat Jakarta Selatan untuk turut membantu mengurangi beban saudara-saudara kita korban bencana di Sumatera (Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat)," ujar Anwar.
Sementara, Ketua DWP Jakarta Selatan, Diah Anwar, mengatakan, aksi kolaborasi untuk Aceh, Sumatra Barat dan Sumatra Utara ini juga merupakan puncak dari rangkaian acara peringatan HUT ke-26 DWP dan Peringatan Hari Ibu ke-97 yang sudah berlangsung sejak minggu lalu.
Sebelumnya DWP Jakarta Selatan minggu lalu melakukan serangkaian acara yang melibatkan ASN beserta pasangannya. Kegiatan itu antara lain Lomba Tumpeng antar UKPD, Lomba Sayang Ibu, Beri Ibu Bunga, dan Cek Kesehatan Gratis. Kemudian ada juga DWP Cinta UMKM berupa makan gratis gerobakan, Kampanye Stop Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak.
Sementara itu, dalam Upacara Peringatan Hari Ibu ke-97, Walikota Administrasi Jakarta Selatan, M Anwar dalam sambutannya membacakan amanat Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, mengatakan, peringatan Hari Ibu ke-97 Tahun 2025 mengusung tema "Perempuan Berdaya Dan Berkarya, Menuju Indonesia Emas 2045", menjadi pengingat bahwa Perempuan bukanlah penerima manfaat pembangunan tetap motor utama perubahan.
"Perempuan bekerja dalam berbagai keterbatasan, namun tetap menjadi Pilar ekonomi keluarga, penjaga nilai budaya, pemimpin komunitas, innovator teknologi, pelaku usaha, dan penjaga keberlanjutan kehidupan," ujar Walikota.
