Suku Dinas Kebudayaan Kota Administrasi Jakarta Pusat mengadakan Wajib Kunjung Objek Bersejarah dan Budaya yang dikuti 150 peserta kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). 

Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat Arifin didampingi Ketua TP PKK Kota Administrasi Jakarta Pusat Witri Yenny Arifin melepas para peserta di Plaza Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Jalan Tanah Abang I, Gambir, Selasa (16/9). 

Arifin mengapresiasi program kolaborasi antara TP PKK dengan Sudin Kebudayan untuk mengajak para kader PKK mengunjungi tiga tempat bersejarah. 

"Datang ke tempat bersejarah harus dibawa happy, gembira, dan nikmati informasi serta pengetahuan tentang sejarah Jakarta. Jadi pulang bisa cerita," katanya. 

Dilanjutkan Arifin, para kader PKK dapat mengabadikan perjalanan lalu upload ke media sosialnya masing-masing, agar masyarakat lain tahu tentang tempat bersejarah di Jakarta. 

"Dengan membagikan perjalanan ke tempat bersejarah di Jakarta agar masyarakat lain dapat mengetahuinya apa itu Museum Sejarah Jakarta, oh Situ Babakan. Supaya orang dari daerah lain bisa berkunjung ke Jakarta. Ini adalah modal dalam mengembangkan Jakarta sebagai Kota Global," ucapnya. 

Semntara itu, Kepala Seksi Perlindungan Sudin Kebudayaan Kota Administrasi Jakarta Pusat Mohammad Amin menjelaskan, pelaksanaan Wajib Kunjung Objek Bersejarah dan Budaya dilaksanakan selama 2 hari dari tanggal 16-17 September 2025. 

"Pada hari pertama diikuti kader PKK berjumlah 150 peserta dan di hari kedua diikuti 150 peserta dari pelajar sekolah menengah pertama di wilayah Kota Administrasi Jakarta Pusat dan guru pendamping," jelasnya. 

"Lokasi yang dikunjungi ialah, Pusat Budaya Betawi di Setu Babakan, Museum Seni Rupa dan Keramik, serta Museum Wayang di Kota Tua," imbuhnya. 

Pelepasan ini juga turut dihadiri Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat Sekko Jakarta Pusat M Reza Pahlevi, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekko Administrasi Jakarta Pusat Bakwan Ferizan Ginting dan jajaran terkait lainnya.