Perwakilan dari tiga kelurahan di Jakarta Timur mengikuti pelatihan kader keamanan pangan yang dilaksanakan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Jakarta, Selasa (29/4) kemarin.

Menurut Kepala BBPOM di Jakarta, Sofiyani Chandrawati Anwar, pelatihan ini untuk membekali para peserta dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menjadi kader keamanan pangan yang handal di komunitas mereka.

"Kader keamanan pangan diharap dapat berperan aktif mengawal mutu dan keamanan pangan, serta berkontribusi nyata dalam menciptakan masyarakat sehat menuju tercapainya Indonesia Emas 2045," ujarnya, melalui rilis yang diterima redaksi Berita Jakarta, Rabu (30/4).

Dijelaskannya, tiga kelurahan yang ditetapkan sebagai lokasi intervensi keamanan pangan di Jakarta Timur yaitu, Kelurahan Palmeriam, Penggilingan, dan Malaka Sari.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Kota Jakarta Timur, M Fauzi berharap, para kader keamanan pangan yang terpilih ikut pelatihan ini bisa mewujudkan Jakarta Timur, khususnya wilayah mereka, menjadi kawasan pangan aman.

"Komitmen para kader untuk terus mewujudkan pangan sehat dan aman adalah langkah nyata untuk mewujudkan aktivitas perekonomian yang aman di wilayah  Jakarta Timur," tegasnya.

Sebagai informasi, selama kegiatan para kader mendapatkan pelatihan intensif mengenai kebijakan keamanan pangan, identifikasi bahan berbahaya seperti formalin, boraks, rhodamin B, dan metanil yellow.

Mereka juga diedukasi penerapan lima kunci keamanan pangan, yakni menjaga kebersihan, memisahkan pangan mentah dan matang, memasak dengan benar, menyimpan pada suhu aman, dan menggunakan air serta bahan baku yang aman.  

Setelah menyelesaikan pelatihan, para kader diharap bisa berperan aktif mengedukasi komunitas masyarakat di lingkungan masing-masing, mencakup pengetahuan terkait pentingnya memilih pangan yang aman dan cara-cara efektif untuk memastikan kualitas pangan yang dikonsumsi.