Dukung Industri Film, Pj Gubernur Teguh Berharap Jakarta Jadi Kota Sinema Dunia

Selasa, 04 Februari 2025 Reporter: Folmer Editor: Erikyanri Maulana 927

Industri Film Jadi Pilar Ekonomi Kreatif Dukung Transformasi Jakarta

(Foto: Reza Pratama Putra)

Industri film menjadi salah satu pilar penting dalam ekonomi kreatif yang mendukung transformasi Jakarta menuju pusat perekonomian nasional dan kota global.

"tapi juga pilar penting dalam ekonomi kreatif,"

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi mengatakan, industri film telah menjadi bagian penting untuk menggerakkan ekonomi kreatif di Jakarta. Terlebih, berdasarkan perhitungan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), ekonomi kreatif Jakarta, sub sektor film, animasi dan video mengalami pertumbuhan sebesar 6,22 persen lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan secara keseluruhan yang mencapai 5,04 persen.

"Ini menunjukkan bahwa perfilman tidak sekadar tentang seni, tapi juga pilar penting dalam ekonomi kreatif yang mendukung transformasi Jakarta menuju pusat perekonomian nasional dan kota global," ujar Teguh Setyabudi, saat Gala Dinner Malam Insan Film bertema, ‘Menuju Jakarta Kota Global Kota Sinema’ di Balai Agung, Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (4/2).

Acara Gala Dinner Insan Film digelar sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Festival Film Tempo (FFT) 2025 yang merupakan salah satu sarana dalam merayakan dan mengapresiasi berbagai karya para sineas sekaligus mengembangkan ekosistem perfilman Indonesia yang berkelanjutan.

Teguh mengungkapkan, satu kehormatan bagi Pemprov DKI untuk turut berperan merayakan karya dan perkembangan industri film Indonesia yang semakin pesat.

Jumlah penonton film Indonesia mencapai sekitar 70 juta pada tahun 2024 yang menandakan perfilman nasional memiliki daya tarik yang kuat serta menjadi bagian budaya yang merefleksikan keberagaman cerita dan realitas sosial masyarakat di Indonesia.

"Sejak era produksi film negara hingga kini, Jakarta kerap kali menjadi latar dan inspirasi bagi film yang menggambarkan kehidupan, dinamika, serta perkembangan kota dan masyarakatnya. Mulai dari Nyai Dasima, Si Doel Anak Sekolahan, Janji Joni hingga film modern yang sukses di kancah nasional dan internasional," katanya.

Kota Jakarta, sambung Teguh, juga memiliki sejarah panjang dalam perkembangan industri film yang dimulai dengan berdirinya bioskop pertama pada 5 Desemher 1900 hingga berkembangnya berbagai studio modern yang mengadopsi teknologi CGI dan Unreal Engine seperti Studio Lumine di Palmerah dan Studio Guava di Pejaten. Kemudian era Tangki-wood, Bintaro wood hingga Cipete Wood.

"Jakarta telah menjadi rumah bagi pelaku seni untuk berinovasi dan berkreativitas," tuturnya.

Ia memaparkan, Pemprov DKI akan terus menguatkan sinergi dengan berbagai pihak untuk membangun potensi Jakarta sebagai kota sinema dunia.

"Salah satunya adalah aktivasi Kota Tua sebagai sentra ekonomi kreatif di Jakarta yang membutuhkan penguatan sinergi antara Pemprov DKI dengan Kementerian Ekonomi kreatif RI serta perangkat pemangku lainnya," paparnya.

Menurut Teguh, potensi Kota tua sebagai tempat pengambilan gambar film tidak hanya sebagai latar, namun menjadi kesempatan untuk mengenalkan dan mengembangkan Kota Tua sebagai wajah ragam budaya yang kental sejarah untuk menjadi referensi destinasi wisata yang menarik.

"Saya juga berharap Festival Film Tempo menjadi salah satu rangkaian kegiatan kreatif yang mendukung perayaaan menyosong 500 tahun Kota Jakarta sekaligus menyambut bulan Film Nasional pada Maret mendatang," ucapnya.

Menteri Ekonomi Kreatif RI, Teuku Riefky Harsya menambahkan, pihaknya bersama Bappeda serta Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta bersinergi untuk mengaktivasi Kota Jakarta sebagai kota ekonomi kreatif khususnya berbasis sinema.

Hal ini dilakukan melalui berbagai kegiatan ekonomi kreatif mulai tahun 2025 hingga 2027 dalam rangka menyongsong lima abad Kota Jakarta sebagai Jatidiri Indonesia, Megapolitan Dunia.

“Ini dilakukan demi mendukung status Jakarta sebagai kota global dan kota sinema,” tandasnya.

Turut hadir pada acara Gala Dinner Insan Film di Balai Kota Jakarta, Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya; Gubernur DKI Jakarta periode 1997 -2007, Sutiyoso; Plt Gubernur DKI Jakarta periode 2016 -2017, Sumarsono;  Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih, Rano Karno dan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta, Marullah Matali.

BERITA TERKAIT
Jakarta Film Night Jadi Pembuka Indonesian Film Festival New York

Jakarta Film Night Jadi Pembuka Indonesian Film Festival New York

Sabtu, 31 Agustus 2024 2030

Disparekraf DKI Jakarta Berpartisipasi Pada Pameran Game Papan Atas di Dunia

Disparekraf DKI Jakarta Berpartisipasi Pada Pameran Game Papan Atas di Dunia, Tokyo Game Show 2022

Sabtu, 17 September 2022 2044

Sandi: DKI Dukung Industri Film Nasional

Sandi: DKI Dukung Industri Film Nasional

Senin, 12 Februari 2018 1800

Gubernur Anies Berharap Kolaborasi Dalam JFW 2021 Bangkitkan Gairah Industri Film Tanah Air

Gubernur Anies Berharap Kolaborasi Dalam JFW 2021 Bangkitkan Gairah Industri Film Tanah Air

Jumat, 19 November 2021 2837

Basuki Apresiasi Keberadaan Film Indonesia

Basuki Dukung Eksistensi Film Indonesia

Kamis, 25 Februari 2016 4488

BERITA POPULER
Website Produk RW Dinas Dukcapil Hadirkan Data Kependudukan

Website ‘Produk RW’ Hadirkan Data Kependudukan Hingga Tingkat RT

Jumat, 12 September 2025 2364

Awan tebal menggelayut di langit Jakarta

BPBD Ingatkan Cuaca Ekstrem Beberapa Hari ke Depan

Kamis, 11 September 2025 2651

Rano Karno memberikan kata sambutan pada pembukaan Canisius Expo 2025

Rano Karno: Budaya Bisa Jadi Kekuatan Persatuan Jakarta

Sabtu, 13 September 2025 1964

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menyampaikan komitmen Pemerintah

Pramono Minta Pekerjaan Galian Terkoordinasi

Kamis, 11 September 2025 2530

Acara Launching MPP Digital dan Diseminasi Penyampaian LKPM

UP PM-PTSP Duren Sawit Luncurkan MPP Digital

Kamis, 11 September 2025 2491

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks