
Jejak Proklamasi di Jakarta
Oleh :
Mochamad Tresna Suheryanto
Minggu, 17 Agustus 2025 | 9227
Mochamad Tresna Suheryanto
Minggu, 17 Agustus 2025 | 9227
"Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan Kemerdekaan Indonesia. Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja,".
Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05.
Atas nama bangsa Indonesia.
Soekarno/Hatta.
Terdengar samar dalam radio lama, suara Ir. Soekarno membacakan naskah proklamasi di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta yang kini menjadi Taman Proklamasi.
Proklamasi merupakan sebuah pernyataan yang menegaskan kemerdekaan Indonesia menjadi negara berdaulat di hadapan dunia. Meski berlangsung secara singkat, momen tersebut merupakan puncak dari rangkaian peristiwa yang terjalin di berbagai sudut Jakarta.
Dalam lamunan, teringat kembali pelajaran sejarah tentang bangsa ini, bagaimana para pahlawan berjuang mencapai kemerdekaan seperti momen penculikan Soekarno ke Rengasdengklok, penyusunan naskah proklamasi hingga proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Gedung Joang '45 yang berada di Jalan Menteng Raya, Nomor 31 Jakarta Pusat menjadi saksi bisu sejarah dari kemerdekaan Indonesia. Dahulu, gedung itu menjadi markas para pemuda Menteng 31 yang pada 16 Agustus 1945 lalu menculik Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok. Tujuannya untuk menjauhkan mereka dari pengaruh Jepang dan mendesak agar proklamasi dilakukan tanpa menunggu keputusan pihak lain.
Malam harinya, Jakarta kembali menjadi saksi sejarah. Di rumah Laksamana Maeda di Jalan Imam Bonjol yang kini menjadi Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Soekarno, Hatta dan Ahmad Soebardjo menyusun teks proklamasi.
Perumusan teks proklamasi dilakukan dengan penuh kehati-hatian dengan memilih kata-kata yang mencerminkan semangat kemerdekaan. Naskah kemudian diketik Sayuti Melik dengan beberapa perubahan ejaan.
Keesokan paginya, pembacaan proklamasi digelar sederhana di Pegangsaan Timur 56, Jakarta. Setelah pembacaan, bendera Merah Putih jahitan Fatmawati dikibarkan Latif Hendraningrat dan Suhud, diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Tiga tempat yang menjadi saksi bisu kemerdekaan Indonesia berada di Jakarta yakni Gedung Joang ‘45 melambangkan semangat juang dan keberanian pemuda dalam memperjuangkan kemerdekaan.
Kemudian Museum Perumusan Naskah Proklamasi yang merupakan proses intelektual dan diplomasi para pejuang dalam menyusun deklarasi kemerdekaan.
Terakhir, Tugu Proklamasi yang menjadi simbol deklarasi kemerdekaan itu sendiri dengan dibuatkan patung Soekarno-Hatta karya I Nyoman Nuarta dan replika naskah proklamasi dari marmer hitam, menandai kelahiran Indonesia sebagai negara berdaulat.
Sejarah proklamasi merupakan pelajaran berharga yang harus dipegang teguh seluruh rakyat Indonesia agar kita memahami perjuangan para pendahulu kita. Pemikiran ini sejalan dengan ucapan Founding Father kita, Soekarno tentang "Jas Merah" atau jangan melupakan sejarah.