
Kartini Pengawal Jalan Jakarta
Oleh :
Reza Pratama Putra
Minggu, 20 April 2025 | 455
Reza Pratama Putra
Minggu, 20 April 2025 | 455
Perempuan merupakan makhluk ciptaan tuhan yang begitu mulia. Dengan segala keistimewaannya, perempuan dapat menyelesaikan beban tanggung jawab sebagai ibu rumah tangga sekaligus menyeimbangkan karir profesionalnya bagi kehidupan mereka.
Menjadi seorang perempuan di masa lalu tidaklah mudah. Kedudukan seorang perempuan kurang dihargai. Mereka hanya diposisikan tidak lebih sebagai seorang istri dan ibu rumah tangga. Perempuan tidak boleh bekerja dan hanya bergulat di dapur hingga dilarang keras mendapatkan pendidikan.
Jauh sebelum Indonesia merdeka, tepatnya 21 April 1879 di Rembang, lahirlah seorang perempuan yang diberi nama Raden Ajeng Kartini Djojo Adhiningrat atau biasa disebut R.A Kartini. Putri bangsawan yang dibesarkan dalam lingkungan feodal dan kental dengan tradisi patriarki dan diskriminasi akan perempuan ini bangkit dari keprihatinan terhadap nasib perempuan Indonesia.
Kartini muda menunjukkan minat besar terhadap dunia pendidikan, bahkan kerap kali nekat belajar sendiri secara sembunyi. Itu karena status kebangsawannya yang tidak mengizinkannya mengenyam pendidikan tinggi.