Geliat Si Ulat Besi LRT Jakarta

Oleh :

Nugroho Sejati

Kamis, 16 Mei 2024 | 2831

Jauh di belahan bumi lain, tepatnya di Benua Amerika Selatan, Gustavo Petro pernah berujar, "Negara maju bukanlah ketika orang miskin memiliki mobil, melainkan ketika orang-orang kaya menggunakan transportasi umum."

Gustavo Petro adalah mantan Wali Kota Bogota yang sejak 2022 menjabat sebagai Presiden Kolombia. Ucapannya mengenai transportasi umum tersebut tersohor ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. 

Kota Bogota juga memiliki jaringan Bus Rapid Transit (BRT) bernama TransMilenio yang menjadi inspirasi Gubernur DKI Jakarta periode 1997-2007, Sutiyoso, saat menginisiasi Transjakarta di Ibu Kota.

Penyediaan layanan transportasi umum massal yang efektif, nyaman dan terintegrasi merupakan langkah yang dianggap paling tepat untuk mereduksi kemacetan di kota serumit Jakarta. 

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bersama pemerintah pusat terus berupaya menghadirkan solusi itu. Salah satunya dengan mengoperasikan Lintas Raya Terpadu (LRT) Jakarta yang diawali dari fase 1 dengan rute Pegangsaan Dua-Velodrome. 

Pembangunan LRT Jakarta mengacu pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 99 Tahun 2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Transportasi Umum di Provinsi DKI Jakarta. 

LRT direncanakan sebagai pelengkap moda penghubung yang mendukung perhelatan Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang.

Di tengah perjalanannya, pembangunan LRT Jakarta fase 1 yang terdiri atas enam stasiun dengan lintasan sepanjang 5,8 kilometer tidak selesai sesuai target waktu. 

LRT bahkan belum beroperasi penuh saat Asian Games 2018 dirampungkan. Fase 1 LRT Jakarta baru benar-benar beroperasi penuh dengan kondisi penumpang berbayar pada 1 Desember 2019 setelah menjalani uji coba terbatas sejak 15 Agustus 2018 dan uji coba berpenumpang umum sejak 11 Juni 2019. 

Meski masih jauh tertinggal dari saudara besarnya MRT Jakarta, peningkatan ridership atau jumlah keterangkutan penumpang dicatatkan LRT Jakarta pascapandemi COVID-19. 

Per Desember 2023, LRT Jakarta telah mencatatakan 2,7 juta ridership sejak kali pertama beroperasi. 

Pada 30 Oktober 2023, Menteri Perhubungan (Menhub) RI, Budi Karya Sumadi bersama Penjabat (Pj) Gubernur DKI, Heru Budi Hartono melakukan groundbreaking pembangunan LRT Jakarta fase 1B.

Fase 1B LRT Jakarta membentang sejauh 6,4 kilometer dari Stasiun Velodrome di Jakarta Timur melintasi sebagian kecil Menteng di Jakarta Pusat dan berakhir di Manggarai, Jakarta Selatan. 

Pemprov DKI Jakarta menargetkan dengan perpanjangan lintasan LRT Jakarta dari Stasiun Pegangsaan Dua ke Manggarai mampu meningkatkan jumlah keterangkutan penumpang hingga 180 ribu per hari.

Penyelesaian pembangunan fase 1B LRT Jakarta dengan nilai Rp4,6 triliun dibagi ke dalam dua tahap. Pembangunan tahap pertama (Stasiun Pemuda Rawamangun hingga Pasar Pramuka) ditargetkan selesai pada akhir 2024. Sementara pembangunan tahap kedua yang meliputi lintasan menuju Manggarai ditargetkan rampung pada 2026. 

Per Februari 2024, progres LRT Jakarta fase 1B memasuki tahap pekerjaan struktur layang dengan pengeboran fondasi (bore pile) di 129 titik.

Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono mengatakan, pembangunan LRT Jakarta fase 1B dapat meningkatkan daya saing Jakarta sebagai kota bisnis berskala global.